Sejarah Mujahidin berawal pembentukan
Yayasan Mujahidin pada tahun 1953 berdasarankan akte notaris No.
2 oleh notaris Achmad Mourtadha, tanggal 20 Oktober 1953 pada hari jum’at dan
hari tersebut juga ditetapkan secara resmi sebagai hari jadinya. Pemilihan nama
Mujahidin sebagaimana termaktub pada Surat An Nisa ayat 95 “, dimaksudkan
sebagai makna menegakkan Islam dan Jihad di Jalan Allah SWT, serta sebagai
‘monumen’ perjuangan bagi para mujahid yang gugur di jalan-Nya.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin ini sendiri dimulai pada tahun
1974 pada pemerintahan Gubernur Kalimantan Barat H. Kadarusno dengan
penyelesain fisik 70%, dan dilanjutkan oleh pemerintahan H. Soedjiman, serta
dilanjutkan kembali pada pemerintahan Gubernur H. Pardjoko Suryokusumo. Seluruh
pembiayaan pembangunan masjid ini
diperoleh dari bantuan Presiden RI sebesar Rp. 30.000.000, dan Pemda Provinsi
Kalimantan Barat melalui APBD tahun 1975/76, 1976/77, 1977/78, dan 1978/79
dengan total sebesar Rp. 730.000.000.
Pada
tanggal 23 Oktober 1978 M atau 20 Dzulqaidah 1398 H, serta bersamaan dengan
hari jadi ke-207 Kota Pontianak, penggunaan Masjid Raya Mujahidin diresmikan
oleh Presiden RI ke-2 H. Soeharto.
0 komentar:
Posting Komentar